Tuhan tolong lembutkan hati dia
Untuk terima ku seadanya
Kerna ku tak sanggup
Kerna ku tak mampu
Hidup tanpa dia di sisikuTuhan aku tahu banyak dosaku
Hanya ingat Kamu kala dukaku
Namun hanya Kamu yang mampu membuka
Pintu hatinya untuk cintakuMalam kau bawalah rinduku
Untuk dirinya yang jauh dariku
Agar dia tidak kesepian
Selalu rasa ada cinta agungHujan bawa air mataku
Yang mengalir membasuh lukaku
Agar dia tahu ku terseksa
Tanpa cinta dia di hatikuHanya mampu berserah
Moga cahaya tiba nanti
Wajahnya kelihatan tenang. Dia lena dalam mimpinya yang indah. Aku suruti wajahnya di dalam kelam. Jemariku mengelus perlahan rambutnya, mengusap lembut pipinya, menyentuh bibirnya.
Perlahan, aku berbisik, "Tinggalkan aku, agar kau lebih bahagia. Jangan pedulikan aku, agar kau mampu terus melangkah. Lupakan aku, agar kau dapat terus hidup tanpa bayanganku,"
Air mata menitik perlahan. Mampukah aku harungi hidup tanpamu?
"Tak mungkin,"
Aku mengangkat wajah. Dia memandangku tanpa kata. Anak matanya kelihatan suram, sesuram wajahnya.
"Tak mungkin,"
Dia mengulang semula bait kata tadi. Air mataku mengalir semakin laju. Aku hanya akur tatkala dia menarikku ke dalam dakapannya.
"Menangis di bahuku, bahuku hanya untukmu, dan aku takkan pernah tinggalkan kamu,"
"Princess, I love you,"
---------------------------------------------------------------------------
okay okay. cerita kat atas ni rekaan semata-mata. agak2, mampu ke aku jadi penulis novel jiwang yg terkenal suatu masa nanti? hehe..
p/s: entah mimpi apa tiba2 rasa nak jiwang2 ni. but i'm sure it comes with a reason..
^_^
*senyum! tak perlu kata apa2..
No comments:
Post a Comment